1. Budidaya pertanian yang kegiatannya terfokus di pedesaan merupakan satu isu yang senantiasa menjadi pusat perhatian, baik di tingkat lokal, nasional, maupun dunia.

2. Implementasi teknologi budidaya pertanian yang unggul, ditunjang dengan ketersediaan informasi yang relevan (misalnya cuaca, jaringan penyediaan saprotan-sarana produksi pertanian, dan pemasaran) merupakan prasyarat keunggulan sektor pertanian di pedesaan.

3. Bagi petani Indonesia, keberadaan informasi penunjang adalah sangat terbatas. Informasi biasanya bersumber secara turun-temurun/tradisional. Akibatnya, pada beberapa komoditas, tingkat produktivitas pertanian di Indonesia masih dibawah produktivitas dunia.

Petugas Pertanian Lapangan (PPL) adalah ujung tombak pemerintah dalam berinteraksi dengan petani.

Namun dalam menjalankan fungsinya mendampingi petani, PPL terbentur pada 2 masalah utama:
1. Luasnya wilayah kerja dibandingkan jumlah PPL yang terbatas
2. Beragamnya varietas tanaman yang dibudidayakan, tidak sebanding dengan jumlah dan latar-belakang pendidikan PPL.

Karenanya, perlu solusi praktis untuk merevitalisasi peranan PPL di Indonesia. Teknologi informasi diharapkan bisa menjadi salah satu solusi untuk masalah tersebut.

1. Menyediakan informasi yang dibutuhkan PPL dalam peranannya mendampingi petani: informasi cuaca, ketersediaan saprotan, jalur pemasaran, harga komoditas, dll.

2. Menjadi penghubung komunikasi antara PPL/petani di lapangan dengan para ahli pertanian yang ada di universitas-universitas dan pusat-pusat penelitian, dalam bersinergi membangun dunia pertanian Indonesia lebih baik

3. Memberikan arahan-arahan secara aktif bagi PPL terkait teknologi budidaya pertanian.

KK Elektronika – Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB
Pusat Mikroelektronika ITB